Sejumlah pakar menyebut serigala yang Colossal Bioscience menggunakan rekayasa genetik bukan Dire Wolf, melainkan serigala abu-abu dengan karakteristik Dire Wolf.
para ilmuwan mengungkapkan kepada dunia mereka telah “menghidupkan kembali” serigala yang telah lama punah dengan rekayasa genetika.
1. Mengapa Serigala Hibrida Bukan Spesies Asli?
Para ahli genetika dan paleontologi menjelaskan beberapa alasan mengapa hewan ini tidak bisa disebut sebagai serigala purba asli:
- Perbedaan DNA: Meskipun ada kesamaan genetik tertentu, struktur DNA-nya tidak sepenuhnya identik dengan fosil serigala purba.
- Ciri Fisik yang Berbeda: Tengkorak, gigi, dan postur tubuhnya lebih mirip serigala modern.
- Tidak Ada Bukti Reproduksi Murni: Jika benar keturunan langsung, seharusnya bisa berkembang biak dengan serigala purba lain, yang sudah punah.
2. Bagaimana Hibridisasi Serigala Bisa Terjadi?
Persilangan antara serigala modern dengan anjing atau coyote sebenarnya bukan hal baru. Beberapa kasus yang ditemukan antara lain:
- Serigala-Coyote (Coywolf): Hibrida yang umum di Amerika Utara.
- Serigala-Anjing (Wolfdog): Hasil perkawinan antara serigala dan anjing domestik.
Proses hibridisasi ini terjadi secara alami karena berkurangnya habitat dan populasi serigala murni.
3.Kesimpulan: Serigala Purba Tetap Punah, yang Ada Hanya Keturunan Hibrida
Klaim bahwa serigala purba hidup kembali ternyata kurang tepat. Yang ditemukan adalah hewan hibrida dengan sisa-sisa gen purba, bukan spesies aslinya. Meski begitu, penelitian ini tetap memberikan wawasan berharga bagi ilmu pengetahuan.
Jadi, jangan terkecoh oleh sensasi “hewan purba hidup kembali”—faktanya, alam bekerja dengan cara yang lebih kompleks!
Bagaimana tanggapan Anda tentang penemuan ini? Apakah hibridisasi hewan seperti ini berbahaya atau justru membantu kelestarian spesies? Berikan komentar Anda di bawah!