Keputusan Amerika Serikat untuk hengkang dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengejutkan dunia internasional. AS, yang selama ini menjadi salah satu kontributor dana terbesar WHO, secara resmi menarik diri dengan alasan ketidaksepakatan terhadap penanganan pandemi dan kebijakan organisasi yang dianggap tidak transparan.
Langkah ini berdampak langsung terhadap operasional WHO, termasuk dalam pendanaan program-program utama di seluruh dunia.
Efisiensi Besar-Besaran: WHO Terpaksa Pangkas Anggaran
Dengan hilangnya sumber dana utama dari AS, WHO mengalami tekanan anggaran yang signifikan. Sebagai respons, organisasi ini mengumumkan kebijakan efisiensi besar-besaran. Langkah tersebut mencakup pemangkasan biaya operasional, pembatalan beberapa proyek non-prioritas, dan pengurangan jumlah pegawai di berbagai kantor regional.
PHK Massal: Ratusan Pegawai Terdampak
Salah satu dampak paling mencolok dari kebijakan efisiensi ini adalah pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan pegawai, termasuk staf senior dan tenaga ahli kesehatan global. Proses PHK dilakukan secara bertahap dan melibatkan pegawai dari berbagai sektor, mulai dari penelitian penyakit menular hingga penanganan darurat kesehatan.
Meski keputusan ini diambil untuk menjaga keberlangsungan organisasi, namun banyak pihak menilai bahwa pemangkasan tenaga kerja bisa berdampak negatif pada efektivitas WHO dalam merespons krisis kesehatan global di masa depan.
Reaksi Internasional: Kekhawatiran terhadap Masa Depan Kesehatan Global
Komunitas internasional menyuarakan kekhawatiran atas dampak jangka panjang dari penarikan AS dan pengurangan kapasitas WHO. Beberapa negara menyerukan solidaritas global untuk memperkuat kembali pendanaan organisasi tersebut dan menjaga netralitas serta efektivitasnya.
Organisasi non-pemerintah dan badan kemanusiaan juga menyerukan transparansi dalam proses efisiensi WHO dan pentingnya mempertahankan para ahli berpengalaman yang menjadi tulang punggung upaya penanganan pandemi dan penyakit menular lainnya.
Apa Arti Langkah Ini bagi Dunia?
Pengurangan kapasitas WHO bukan sekadar isu internal organisasi, melainkan masalah global. WHO selama ini menjadi ujung tombak dalam penanganan wabah, pengembangan vaksin, dan edukasi kesehatan masyarakat. Jika kapasitasnya menurun, maka negara-negara berkembang yang sangat bergantung pada dukungan WHO bisa berada dalam posisi rentan terhadap krisis kesehatan.
Kesimpulan: Momentum untuk Evaluasi dan Kolaborasi Global
Situasi ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi kembali model pendanaan WHO dan menyoroti pentingnya kolaborasi global dalam bidang kesehatan. Dunia tidak bisa membiarkan lembaga sekelas WHO melemah di saat tantangan kesehatan justru semakin kompleks.