Pemerintah Indonesia terus mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan, dan kali ini, mobil hidrogen menjadi sorotan. Kabar terbaru menyebutkan bahwa mobil berbahan bakar hidrogen akan mendapatkan insentif, mirip dengan kendaraan listrik (EV).
Lalu, apa itu mobil hidrogen? Bagaimana cara kerjanya? Dan mengapa pemerintah tertarik memberikan insentif? Simak penjelasannya!
Mobil hidrogen adalah kendaraan yang menggunakan sel bahan bakar (fuel cell) untuk mengubah hidrogen menjadi listrik, yang kemudian menggerakkan motor listrik. Berbeda dengan mobil listrik biasa yang mengandalkan baterai isi ulang, mobil hidrogen hanya membutuhkan pengisian hidrogen dalam waktu singkat (3-5 menit) dan memiliki jangkauan lebih jauh.
Emisi nol polusi : Hanya menghasilkan uap air, Isi ulang cepat : mobil listrik yang butuh waktu charging lama, Jangkauan lebih jauh.
Insentif untuk mobil hidrogen sejalan dengan komitmen Indonesia mengurangi emisi karbon. Beberapa alasan pemerintah mendorong teknologi ini:
- Diversifikasi Energi Bersih – Tidak hanya mengandalkan baterai lithium, hidrogen bisa menjadi alternatif berkelanjutan.
- Potensi Industri Lokal – Indonesia memiliki sumber daya untuk produksi hidrogen hijau (green hydrogen) dari energi terbarukan.
- Mendorong Inovasi Otomotif – Produsen mobil seperti Toyota dan Hyundai sudah mengembangkan mobil hidrogen, dan insentif bisa menarik lebih banyak investasi.
Infrastruktur SPBU Hidrogen – Masih sangat minim, bahkan belum ada di Indonesia.
Harga Kendaraan yang Mahal – Mobil hidrogen masih lebih mahal dibandingkan EV atau mobil konvensional.
Produksi Hidrogen yang Ramah Lingkungan
Belum ada kepastian detail, tetapi kemungkinan insentifnya mirip dengan mobil listrik, seperti:
✔ Potongan pajak (PPnBM 0%)
✔ Subsidi pembelian
✔ Pembangunan infrastruktur stasiun hidrogen
✔ Keringanan pajak impor
Dengan dukungan insentif, mobil hidrogen bisa menjadi alternatif menarik di masa depan. Namun, infrastruktur dan kesiapan industri masih menjadi PR besar. Jika pemerintah serius, kolaborasi dengan swasta dan riset teknologi hidrogen hijau harus segera diperkuat.