Pola makan meningkatkan kadar kolesterol. Hal ini membuat munculnya keluhan leher menjadi kencang saat hari Lebaran, yang oleh sebagian orang anggap sebagai gejala melonjaknya kolesterol.
Kolesterol terbagi menjadi dua, yakni LDL (Low-density Lipoprotein) sebagai kolesterol jahat dan HDL (High-density Lipoprotein) sebagai kolesterol baik.
Kolesterol baik (HDL) akan terserap oleh organ hati kemudian membuang sisanya ke tubuh. Sementara kolesterol jahat (LDL) jika terlalu berlebihan akan menyumbat pembuluh darah.
tingginya kolesterol dalam tubuh dapat memicu pembentukan plak yang mempersempit dan menghambat aliran darah, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Susu Oat (Oat Milk)Oat mengandung beta-glukan yang dapat menciptakan zat seperti gel di dalam usus dan berinteraksi dengan garam empedu. Serat larut ini dapat menghambat penyerapan kolesterol dan membantu mengurangi kadar kolesterol.
Kedelai diketahui rendah lemak jenuh. Mengganti lemak jenuh dengan produk kedelai dapat membantu mengurangi atau mengelola kadar kolesterol.
The Food and Drug Administration (FDA) merekomendasikan mengonsumsi 25 gram (g) protein kedelai per hari sebagai bagian dari diet rendah lemak jenuh dan kolesterol untuk membantu mengurangi risiko penyakit jantung.
Selain itu, lebih baik untuk mengonsumsi kedelai dalam bentuk utuh dan terolah secara minimal dengan sedikit atau tanpa tambahan gula, garam, dan lemak.