Kabupaten Dharmasraya, dengan potensi pertanian, perkebunan, dan pariwisatanya, kini menghadapi tantangan serius. Beberapa sektor unggulan seperti karet, kelapa sawit, dan pariwisata mulai menunjukkan penurunan kinerja.
Kondisi ini memicu kekhawatiran bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.
Menyikapi hal ini, Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, menyatakan kesiapannya untuk merancang strategi baru guna memulihkan dan mengembangkan kembali sektor-sektor tersebut.
Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan telah menyusun beberapa langkah strategis untuk mengatasi masalah ini, di antaranya:
Pemerintah akan mendorong petani untuk mengembangkan komoditas alternatif seperti kopi, kakao, dan tanaman hortikultura bernilai tinggi.
Dengan mendirikan pabrik pengolahan hasil perkebunan, terharapkan produk mentah bisa terolah menjadi barang jadi yang lebih bernilai.
- Promosi wisata alam seperti Danau Sigombang dan situs sejarah
- Pengembangan homestay dan fasilitas pendukung wisatawan
Pemerintah Kabupaten Dharmasraya saat ini tengah mengkaji berbagai strategi untuk mengoptimalkan potensi PAD dari sejumlah sektor khususnya Batu Bara dan Kelapa Sawit. Menurut Bupati Dharmasraya Annisa Suci, meski selama ini menjadi andalan perekonomian lokal, dua sektor tersebut belum maksimal memberikan kontribusi pada pendapatan asli daerah (PAD).
Dengan langkah-langkah konkret ini, Bupati Sutan Riska optimis bahwa sektor unggulan Dharmasraya dapat kembali bergeliat. Dukungan dari seluruh stakeholder, termasuk masyarakat, dinilai krusial untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Bupati Dharmasraya juga akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mendapatkan dukungan pendanaan dan kebijakan yang mendukung pemulihan ekonomi daerah. Selain itu, kolaborasi dengan investor swasta akan digalakkan untuk meningkatkan investasi di sektor agroindustri dan pariwisata.