Menyimpan uang di rekening bank memang terasa aman dan praktis. Namun, para ahli keuangan memperingatkan bahwa terlalu lama “menimbun” uang di rekening justru bisa merugikan Anda secara finansial. Kenapa bisa begitu?
Nilai Uang Menyusut Karena Inflasi
Salah satu alasan utama adalah inflasi. Setiap tahun, nilai uang terus tergerus oleh kenaikan harga barang dan jasa. Jika uang Anda hanya diam di rekening tabungan dengan bunga yang minim—biasanya di bawah 1% per tahun—maka daya belinya akan terus menurun.
Contoh nyata:
Uang Rp10 juta yang disimpan di rekening selama 5 tahun bisa kehilangan nilai riilnya karena inflasi tahunan 3–5%. Artinya, uang tersebut tidak akan cukup untuk membeli barang atau jasa yang sama seperti lima tahun sebelumnya.
Tidak Menghasilkan Keuntungan
Menyimpan uang dalam rekening biasa memang rendah risiko, tapi juga rendah hasil. bandingkan menempatkannya investasi seperti reksa dana, saham, emas, atau deposito berjangka, uang rekening cenderung pasif dan tidak tumbuh secara signifikan.
Ahli keuangan menyarankan agar uang teralokasikan ke aset produktif yang dapat memberi imbal hasil lebih tinggi dalam jangka panjang.
Kesempatan Investasi Terlewat
Dengan terlalu fokus “menimbun” dana di rekening, banyak orang justru melewatkan peluang investasi yang bisa mempercepat pencapaian tujuan finansial, seperti dana pensiun, membeli rumah, atau dana pendidikan anak.
Risiko Perilaku Konsumtif
Uang yang mudah diakses juga dapat mendorong kebiasaan konsumtif. Saat saldo rekening terlihat besar, keinginan untuk belanja atau melakukan pengeluaran tidak perlu bisa meningkat.
Dengan memindahkan sebagian dana ke tempat yang kurang likuid (seperti investasi), Anda secara psikologis akan lebih disiplin dalam mengelola uang.
Tabungan Tetap Penting, Tapi Harus Seimbang
Bukan berarti Anda tidak boleh menyimpan uang di rekening sama sekali. Menurut para pakar, memiliki dana darurat setara 3–6 bulan pengeluaran rutin di rekening tabungan sangatlah penting. Namun, kelebihan dana sebaiknya segera dialokasikan ke instrumen yang lebih produktif.
Menimbun uang di rekening memang terasa aman, tapi bukan strategi finansial yang cerdas dalam jangka panjang. Dengan memahami risiko inflasi, rendahnya bunga tabungan, dan potensi keuntungan dari investasi, Anda bisa membuat uang bekerja lebih efektif.
Mulailah dengan tujuan yang jelas, pahami profil risiko Anda, dan konsultasikan dengan perencana keuangan profesional jika perlu. Ingat, uang yang hanya disimpan belum tentu membuat Anda kaya — tapi uang yang dikelola dengan cerdas bisa membuka jalan menuju kebebasan finansial.